3 Contoh Kejahatan Terhadap Data

Kejahatan Terhadap Data


Di era digital ini, data menjadi aset berharga yang perlu dilindungi. Kejahatan terhadap data, seperti pencurian, perusakan, dan penyalahgunaan, dapat menimbulkan kerugian besar bagi individu, organisasi, dan bahkan negara.

Artikel ini membahas tiga contoh utama kejahatan terhadap data, yaitu:

Data Breach
Sumber: Tribun News


1. Pencurian Data (Data Breach)

Pencurian data terjadi ketika informasi sensitif diakses atau diambil tanpa izin. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

  • Serangan siber: Peretas dapat menggunakan malware, phishing, atau teknik lain untuk menembus sistem komputer dan mencuri data.
  • Kesalahan manusia: Karyawan yang ceroboh dapat secara tidak sengaja membocorkan data melalui email, kehilangan perangkat, atau penyalahgunaan akses.
  • Penjualan data ilegal: Oknum internal dapat menjual data rahasia kepada pihak ketiga yang tidak berwenang.


Dampak

  • Kehilangan informasi pribadi, seperti nama, alamat, dan nomor kartu kredit.
  • Penipuan keuangan dan pencurian identitas.
  • Kerusakan reputasi dan kerugian finansial bagi organisasi.


Contoh Kasus

  • Pada tahun 2023, data pribadi 100 juta pengguna Tokopedia bocor dan dijual di forum online.
  • Pada tahun 2022, sistem BPJS Kesehatan diretas, mengakibatkan kebocoran data 279 juta peserta.

Data Destruction
Sumber: Reclamere


2. Perusakan Data (Data Destruction)

Perusakan data terjadi ketika informasi sensitif dihapus atau diubah secara sengaja dengan tujuan untuk merusak atau melumpuhkan suatu sistem. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

  • Serangan ransomware: Peretas mengenkripsi data korban dan menuntut pembayaran tebusan untuk membukanya.
  • Sabotage: Karyawan yang tidak puas atau pihak luar yang ingin membahayakan organisasi dapat merusak data secara sengaja.
  • Bencana alam atau kerusakan perangkat keras: Kehilangan data akibat bencana alam atau kerusakan perangkat keras dapat dikategorikan sebagai perusakan data.


Dampak

  • Kehilangan data penting dan operasional organisasi terhambat.
  • Biaya pemulihan data yang tinggi.
  • Kerusakan reputasi dan hilangnya kepercayaan pelanggan.


Contoh Kasus

  • Pada tahun 2021, Rumah Sakit Siloam mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan terganggunya pelayanan kesehatan.
  • Pada tahun 2020, kebakaran di pusat data OVHcloud menyebabkan hilangnya data jutaan pelanggan.

Data Misuse


3. Penyalahgunaan Data (Data Misuse)

Penyalahgunaan data terjadi ketika informasi sensitif digunakan tanpa persetujuan atau untuk tujuan yang tidak sah. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

  • Penjualan data pribadi kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan individu.
  • Penggunaan data untuk pelacakan dan penargetan iklan yang tidak diinginkan.
  • Manipulasi data untuk propaganda politik atau penipuan.


Dampak

  • Pelanggaran privasi dan hak individu.
  • Penipuan dan pencurian identitas.
  • Kerusakan reputasi dan kerugian finansial.


Contoh Kasus

  • Pada tahun 2018, Facebook terlibat dalam skandal Cambridge Analytica, di mana data pribadi jutaan pengguna disalahgunakan untuk kampanye politik.
  • Pada tahun 2020, Google dikritik karena melacak lokasi pengguna tanpa persetujuan mereka.


Kesimpulan

Kejahatan terhadap data merupakan ancaman serius yang harus dihadapi dengan serius. Penting bagi individu, organisasi, dan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi untuk melindungi data dari pencurian, perusakan, dan penyalahgunaan.


Langkah Pencegahan

  1. Meningkatkan kesadaran tentang keamanan data dan edukasi bagi pengguna.
  2. Membangun sistem keamanan siber yang kuat dan menerapkan kontrol akses yang ketat.
  3. Mematuhi peraturan dan undang-undang tentang perlindungan data.


Sumber Informasi:

0 Komentar